Cabai Rawit

 CABAI RAWIT

1. 

Nama lokal

:

Cabai rawit

Nama ilmiah

:

Capsicum frutescens.

Jumlah tanaman

:

  • Agustus 2022 : 161
  • September 2022 : 676

Tanggal tanam

:

29 Mei 2022

Kandungan

:

Capsaicin yang menyebabkan rasa pedas. Kandungan kratenoid, lemak, protein, vitamin A dan C

Manfaat

:

·         menurunkan kadar gula darah.

·         Menurunkan resiko serangan jantung.

·         Mampu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas yang memicu kanker. Sebagai bahan pangan

Habitat 

:

Tanaman cabai dapat beradaptasi dengan baik pada tanah berpasir, tanah liat, atau tanah liat berpasir.

Proses budidaya

:

1.  Pemilihan benih cabe rawit, Benih cabe rawit bisa didapatkan dari hasil panen sebelumnya. Setelah buah dipetik, potong secara membujur kulit buahnya, ambil biji pada bagian tengah. Kemudian rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih. Buang biji yang mengambang, biji yang cocok jadi benih adalah yang berisi dan tenggelam dalam air. Kemudian jemur biji tersebut hingga kering, kira-kira selama 3 hari.

2.   Penyemaian benih cabe rawit, tempat penyemaian hendaknya diberi naungan untuk menghindari terik matahari langsung, kucuran hujan deras dan terpaan angin.. Isi dengan media persemaian hingga ¾ bagiannya. Media persemaian terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan kompos.

3.   Pengolahan tanah dan penanaman, pengolahan tanah diawali dengan membuat bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan.Pindahkan bibit dalam polybag semai kedalam lubang tanam dengan menyobek atau mencopot polybag semai. Kemudian siram dengan air untuk menjaga kelembabannya.

4.  Perawatan budidaya cabe rawit, penyiraman diperlukan saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman cabe rawit bisa mati. Pemukan susulan ditambahkan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak di bibit ditanam.

Masa panen

:

Cabe rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit ditanam


Komentar